1. Sebelum naik kedalam taxi lihatlah apakah rodanya komplit ada 4, kalau cuma 3 mungkin anda salah nyetop (Bajaj).
2. Carilah taxi yang sopirnya Adalah Rano Karno (ingat film layar lebar “Supir Taxi” beberapa tahun lalu).
3. Kalau anda pergi sendiri, duduklah didepan di samping pak supir tawarkanlah rokok atau makanan ringan padanya, dan berdialoglah dengan pak supir, contoh dialog : ” Si Udin (nama karangan) masih narik nggak Pak ? “, niscaya sopir akan merasa anda adalah teman salah satu supir di perusahaannya (walau itu entah siapa), kemungkinan anda akan dapat perlakuan istimewa / discount dan selama perjalan bersikaplah sebagai navigator. Atau kalau memang memungkinkan, peluklah sopir erat-erat agar tidak melarikan diri, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak di-inginkan, anda bisa meminta pertanggung jawabannya.
4. Bila anda naik Taxi dengan si dia pilihlah taxi dengan kaca film min 80 %.
5. Selama perjalanan perhatikan perbandingan besar argo, speedometer didepan dan bandingkan dengan jam tangan anda apakah sesuai dengan pergerakan tarifnya (jangan sering-sering melihat kesamping), siapa tahu sopir mengakali argo ketika anda lengah.Usahakan agar perhatian anda terpusat / terkonsentrasi pada angka yang tercantum di argo !.
6. Segeralah minta turun (walau dijalan tol) kalau besar argo sudah lebih besar dari uang di dompet anda.
7. Perhatikan lampu bahaya diatas apakah menyala selama anda naik, perlu membawa cermin kecil sebagai pemantul untuk melihatnya, bila anda diikuti kendaraan polisi di belakang pasti lampu bahaya sedang menyala.
8. Mintalah AC dimatikan (agar lebih irit), bukalah jendela agak lebar agar terlihat oleh penumpang bis kota bahwa anda sedang naik taxi.
9. Ketika turun hitunglah jam berapa anda berangkat dan jam berapa anda sampai lalu hitunglah seperti poin 5 sehingga perhitungan argo tidak meleset. Mintalah tanda terima pembayaran dan tawarlah tarif dibulatkan kebawah.
10. Pada saat akan turun dari taxi, usahakan agar kaki turun / keluar satu persatu (jangan kaki keluar/turun pada saat yang bersamaan).
Selamat naik Taxi !
2. Carilah taxi yang sopirnya Adalah Rano Karno (ingat film layar lebar “Supir Taxi” beberapa tahun lalu).
3. Kalau anda pergi sendiri, duduklah didepan di samping pak supir tawarkanlah rokok atau makanan ringan padanya, dan berdialoglah dengan pak supir, contoh dialog : ” Si Udin (nama karangan) masih narik nggak Pak ? “, niscaya sopir akan merasa anda adalah teman salah satu supir di perusahaannya (walau itu entah siapa), kemungkinan anda akan dapat perlakuan istimewa / discount dan selama perjalan bersikaplah sebagai navigator. Atau kalau memang memungkinkan, peluklah sopir erat-erat agar tidak melarikan diri, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak di-inginkan, anda bisa meminta pertanggung jawabannya.
4. Bila anda naik Taxi dengan si dia pilihlah taxi dengan kaca film min 80 %.
5. Selama perjalanan perhatikan perbandingan besar argo, speedometer didepan dan bandingkan dengan jam tangan anda apakah sesuai dengan pergerakan tarifnya (jangan sering-sering melihat kesamping), siapa tahu sopir mengakali argo ketika anda lengah.Usahakan agar perhatian anda terpusat / terkonsentrasi pada angka yang tercantum di argo !.
6. Segeralah minta turun (walau dijalan tol) kalau besar argo sudah lebih besar dari uang di dompet anda.
7. Perhatikan lampu bahaya diatas apakah menyala selama anda naik, perlu membawa cermin kecil sebagai pemantul untuk melihatnya, bila anda diikuti kendaraan polisi di belakang pasti lampu bahaya sedang menyala.
8. Mintalah AC dimatikan (agar lebih irit), bukalah jendela agak lebar agar terlihat oleh penumpang bis kota bahwa anda sedang naik taxi.
9. Ketika turun hitunglah jam berapa anda berangkat dan jam berapa anda sampai lalu hitunglah seperti poin 5 sehingga perhitungan argo tidak meleset. Mintalah tanda terima pembayaran dan tawarlah tarif dibulatkan kebawah.
10. Pada saat akan turun dari taxi, usahakan agar kaki turun / keluar satu persatu (jangan kaki keluar/turun pada saat yang bersamaan).
Selamat naik Taxi !
0 komentar:
Posting Komentar