Seperti dikutip dari laman Aol, sekitar 3.500 warga kota turut memeriahkan festival yang telah memasuki tahun ke-10 ini. Selama menumpang kereta, mereka menyimpan celana atau rok mereka di dalam tas.
Festival ini bukan sekadar menantang rasa malu, tapi juga sergapan udara musim dingin di kota itu. Meski tubuh tetap mengenakan jaket hangat dan syal, kaki mereka tak tertutup pelindung apapun, kecuali sepatu.
“Ini hanya untuk memecah situasi monoton selama musim dingin, saya rasa orang butuh sedikit kegilaan,” kata Charlie Todd dari Improve Everywhere, selaku penggagas acara kepada The Wall Street Journal.
Festival ini tidak hanya berlangsung di New York City, tapi juga di 50 kota dari 24 negara bagian di Amerika Serikat, dari Meksiko hingga Boston. Ini menjadi semacam kemeriahan massal yang selalu dinanti setiap musim dingin.
Penyelenggara di Washington DC menegaskan bahwa ini bukan festival telanjang yang berpotensi mengundang kekacauan. “Perlu dicatat bahwa ini bukan festival atau kelompok telanjang, ini juga tak terkait dengan kelompok-kelompok telanjang ‘nakal’.
0 komentar:
Posting Komentar