Modernisasi membawa berbagai macam pembangunan (sebagian mengatakan pembangunan yang berlebihan) ke Jakarta, sementara pariwisata Bali kembali hidup setelah sempat hancur ketika ledakan bom 2002 lalu. Ada juga pegunungan seperti Bromo dan Borobudur yang mistis bagi pencari berbagai jenis atraksi, selain juga 6.000 pulau berpenghuni.
Tidak mengherankan bila Indonesia menawarkan berbagai macam festival yang sangat khas menonjolkan budaya mereka, mencerminkan keragaman etnis dan tradisi dari berbagai bagian nusantara. Anda akan menemukan keragaman itu dalam enam festival khas Indonesia ini, mulai dari perayaan seni, batik, tarian dan upacara. Jika mungkin, Anda bisa menyaksikan salah satu festival ketika berkunjung ke Indonesia!
Festival Krakatau
Selama festival, pengunjung dapat menikmati berbagai macam pertunjukkan seperti Karnaval Tuping (Karnaval Topeng Lampung), atraksi gajah serta berbagai macam tarian dari Lampund dan kota sekitarnya. Akhir dari rangkaian acara ini adalah kunjungan ke pulau vulkanik itu, masih aktif tetapi sedang tidur lelap. Untuk sementara!
Festival Kesenian Bali
Salah satu perayaan seni budaya tahunan
terbesar di Indonesia, Festival Seni Bali selalu penuh sesak. Selama
sebulan penuh, berbagai pertunjukan seni, pameran, dan aktivitas budaya
lainnya akan berlangsung di seluruh Bali, menawarkan tarian, musik dan
keindahan budaya mereka.
Karnaval Batik Solo
Sejak zaman dahulu, tradisi batik selalu
memiliki akar yang sangat kuat di Solo. Kotadi Jawa Tengah itu bahkan
telah menjadikan batik sebagai ikon dan identitas, sebuah gambaran
tepat dari kota yang terkenal karena keindahan kerajaannya dan
kehalusan perilaku. Karnaval Batik Solo diadakan untuk memperkuat
tradisi itu, dan untuk mempromosikan batik pada skala nasional dan
internasional.
Festival Musik Etnik Internasional Solo
Salah satu festival terbaru dari Solo
adalah Solo International Ethnic Music (SIEM) Festival, yang berfokus
pada pertunjukan dan perayaan musik etnis. Ajang ini adalah suatu
platform unik bagi kolaborasi antara musik modern dan etnis, seniman
lokal dan internasional.
Gerebeg Mulud
Dalam bahasa Jawa, gerebeg berarti
kerumunan orang dan mulud adalah salah satu nama bulan di kalender
Jawa. Perayaan itu, juga dikenal dengan nama Sekaten, untuk merayakan
kelahiran Nabi Muhammad. Prosesi itu berlangsung seharian dan
‘menampilkan’ dua pertunjukan gamelan yang diarak menuju Mesjid Agung.
Festival Lembah Baliem
Seperti yang bisa Anda tebak, acara utama adalah perang-perangan antar suku. Bayangkan lebih dari 20 suku berbeda dengan masing-masing 30 hingga 50 orang mengenakan pakaian tradisional, membawa tombak, busur, panah dan parang! Ada juga pertunjukan dan sejumlah atraksi lain, seperti permainan tradisional setempat, tarian, serta masakan lokal.
0 komentar:
Posting Komentar