Pedang Terbaik di dunia
Pedang ini diteliti oleh para ahli metalurgi sudah memakai teknologi NANO tanpa diketahui oleh pandai besi Damaskus sendiri, karena zaman tsb iptek belum semaju sekarang.
Pedang Damaskus dibuat dari baja(ukku=india, wootz=english) yang diimport dari tambang-tambang bijih di India. Teknologi pembuatan pedang ini telah punah di abad ke 18 dikarenakan cara pembuatan yang hanya diketahui secara turun temurun dari keluarga pandai besi di Damaskus.
Para ahli metalurgi bertanya-tanya bagaimana para pandai besi di Damaskus bisa membuat pedang sekuat dan setajam itu. Soal struktur logam di dalamnya juga menjadi pertanyaan besar.
Baru pada zaman sekarang jawabannya ditemukan di Jerman. Para pandai besi di Damaskus itu, secara tidak sadar, menerapkan teknologi nano saat membuat pedang untuk Sholahuddin. Untuk mengingatkan, nanotube itu bahan yang 100 kali lebih kuat daripada baja. Tidak aneh jika pedang Damaskus begitu kuat.
Peter Paufler, crystallographer di Universitas Teknik Dresden, Jerman, menemukan kawat nano dan nanotube saat meneliti pedang Damaskus yang berusia empat abad dengan mikroskop elektron. “Ini temuan nanotube pertama di baja,”kata Paufler.
Serat nanotube itu menjelujur di seluruh badan pedang yang terbuat dari baja. Akibatnya, baja itu seperti mendapat tulang tambahan yang 100 kali lebih kuat. “Ini prinsip umum alam,” kata Paufler. “Zat yang lebih lunak bisa diperkuat dengan menambah kawat yang kuat.”
sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Damascus_steel
http://en.wikipedia.org/wiki/Wootz
http://karigar.sulekha.com/blog/post/2006/12/karnataki-karbon-nanotube-swords-forget-s-indian.htm
http://www.nature.com/nature/journal/v444/n7117/full/444286a.html
-
Tahun 1192. Richard yang Berhati Singa(Lion Heart), raja Inggris yang memimpin
tentara Kristen dalam Perang Salib III, bertemu dengan musuh bebuyutannya, pemimpin muslim Salahuddin al-Ayyubi. Kedua pemimpin ini saling menghormati. Kedua pemimpin yang kemudian menjadi legenda itu, demikian Sir Walter Scott mendramatisasi dalam novel The Talisman, memamerkan senjata masing-masing.
tentara Kristen dalam Perang Salib III, bertemu dengan musuh bebuyutannya, pemimpin muslim Salahuddin al-Ayyubi. Kedua pemimpin ini saling menghormati. Kedua pemimpin yang kemudian menjadi legenda itu, demikian Sir Walter Scott mendramatisasi dalam novel The Talisman, memamerkan senjata masing-masing.
-
Richard mengeluarkan pedang lebar mengkilap buatan pandai besi terbaik Kepulauan
Inggris. Salahuddin menghunus pedang kesayangannya. Pedang lengkung buatan pandai besi di Damaskus yang tidak mengkilap. kemudian Richard memapas sebuah kotak dari besi hingga putus dan Shallahudin Al Ayubi kemudian melepaskan kain sutra halus hingga terbang dan jatuh di permukaan Pedang Lengkung Damaskus dan kemudian sutra tersebut putus karena sangat tajamnya pedang.(Kisah Logam, buku saku terbitan Pustaka Ladybird)
Inggris. Salahuddin menghunus pedang kesayangannya. Pedang lengkung buatan pandai besi di Damaskus yang tidak mengkilap. kemudian Richard memapas sebuah kotak dari besi hingga putus dan Shallahudin Al Ayubi kemudian melepaskan kain sutra halus hingga terbang dan jatuh di permukaan Pedang Lengkung Damaskus dan kemudian sutra tersebut putus karena sangat tajamnya pedang.(Kisah Logam, buku saku terbitan Pustaka Ladybird)
Pedang ini diteliti oleh para ahli metalurgi sudah memakai teknologi NANO tanpa diketahui oleh pandai besi Damaskus sendiri, karena zaman tsb iptek belum semaju sekarang.
Pedang Damaskus dibuat dari baja(ukku=india, wootz=english) yang diimport dari tambang-tambang bijih di India. Teknologi pembuatan pedang ini telah punah di abad ke 18 dikarenakan cara pembuatan yang hanya diketahui secara turun temurun dari keluarga pandai besi di Damaskus.
Para ahli metalurgi bertanya-tanya bagaimana para pandai besi di Damaskus bisa membuat pedang sekuat dan setajam itu. Soal struktur logam di dalamnya juga menjadi pertanyaan besar.
Baru pada zaman sekarang jawabannya ditemukan di Jerman. Para pandai besi di Damaskus itu, secara tidak sadar, menerapkan teknologi nano saat membuat pedang untuk Sholahuddin. Untuk mengingatkan, nanotube itu bahan yang 100 kali lebih kuat daripada baja. Tidak aneh jika pedang Damaskus begitu kuat.
Peter Paufler, crystallographer di Universitas Teknik Dresden, Jerman, menemukan kawat nano dan nanotube saat meneliti pedang Damaskus yang berusia empat abad dengan mikroskop elektron. “Ini temuan nanotube pertama di baja,”kata Paufler.
Serat nanotube itu menjelujur di seluruh badan pedang yang terbuat dari baja. Akibatnya, baja itu seperti mendapat tulang tambahan yang 100 kali lebih kuat. “Ini prinsip umum alam,” kata Paufler. “Zat yang lebih lunak bisa diperkuat dengan menambah kawat yang kuat.”
sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Damascus_steel
http://en.wikipedia.org/wiki/Wootz
http://karigar.sulekha.com/blog/post/2006/12/karnataki-karbon-nanotube-swords-forget-s-indian.htm
http://www.nature.com/nature/journal/v444/n7117/full/444286a.html
1 komentar:
enak mana ya
Posting Komentar