Harapan besar terpencar dalam sosok
James Zaidan Saragih begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Gelandang
tengah asal New York Cosmos ini sudah siap memperebutkan tempat di
timnas U-23 Indonesia.
Pelatnas dalam rangka persiapan SEA Games dan kualifikasi Olimpiade
akan dimulai besok. James akan tergabung dengan 33 pemain lainnya untuk
tahap seleksi pertama.
“Perjalanan yang melelahkan, tapi saya siap mengikuti seleksi tim nasional Indonesia,” ujar James.
Kiprah James di luar negeri memang tidak diketahui banyak pihak. Tapi
sederetan prestasi sudah diraih pemain yang lahir di New York pada 23
Maret 1991 ini.
“Saya masuk akademi New York Greek American Atlas sejak usia 8 tahun,
dan menjadi kapten tim selama kurang lebih sepuluh tahun,” katanya.
Selama di New York, James menghabiskan waktu dua tahun menekuni ODP
(Olympic Development Program), sebuah program pengembangan remaja-remaja
berbakat di Amerika Serikat dengan tujuan menyaring peserta Olimpiade
dari semua cabang olahraga, termasuk sepakbola.
Hasilnya fantastis. James mengikuti berbagai turnamen domestik maupun
internasional khusus remaja. Beberapa di antaranya adalah The Score
Tournaments, Dallas Cup, Las Vegas Mayor’s Cup, Zadar International
Tournament di Kroasia pada tahun 2005, dan setahun kemudian
Thessaloniki’s International Tournament di Yunani.
Selain itu, James merupakan salah satu pencetak gol terbanyak di ODP,
dan sukses membantu timnya juara Region 1. Di sekolahnya, Long Island
City High School, James menjadi pemain kunci dan terpilih sebagai Pemain
Terbaik 2008.
Anak pertama dari pasangan Nazaruddin Saragih dan Artita ini pernah
mengikuti seleksi Persebaya U-21 pada bulan Maret tahun lalu. Kala itu,
ketua umum Pengcab PSSI Surabaya, Saleh Ismail Mukadar, sudah menilai
James sebagai pemain yang sensasional.
Sayangnya, James terkendala masalah administrasi, dan setelah dua
bulan berlatih di Surabaya, dia terpaksa kembali ke New York karena
belum memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Pasalnya, Superliga
Indonesia U-21 tidak mengizinkan adanya pemain asing. Setidaknya dari
pengalaman tersebut, James bisa memahami bahasa Indonesia, walaupun
belum lancar dalam berbicara.
“Saya lahir di New York dan otomatis menjadi warga negara Amerika
Serikat. Tapi saya ingin memegang paspor Indonesia supaya bisa masuk tim
nasional. Saya rela pindah ke Indonesia dan meninggalkan New York,”
kata James.
Postur tubuh James – tinggi 180 cm dan berat badan 81 kg – terbilang
sangat ideal dengan posisinya sebagai penyerang di lini tengah. Bahkan,
dia bertekad bisa sejajar dengan Wesley Sneijder, bintang Inter Milan
dan timnas Belanda.
“Favorit saya adalah Sneijder. Saya berharap bisa main seperti dia suatu saat nanti,” timpalnya.
Aksi individunya patut dinantikan dalam seleksi U-23 yang akan
dimulai. Mari tengok aksi calon bintang Indonesia berikutnya. Dengan
sederet prestasi dan pengalaman bermain di atas, sinar Zaidan Saragih
bisa jadi lebih hebat bersinar ketimbang Irfan Bachdim sekalipun.
0 komentar:
Posting Komentar