Seorang mantan serdadu Inggris bernama Shaun Clark merelakan tubuhnya di penuhi tatto tulisan nama-nama temannya sesama prajurit yang tewas di medan pertempuran di Afghanistan. Seperti kita ketahui Inggris bersama beberapa negara dalam komando Amerika mengirimkan pasukannya untuk memerangi rezim Taliban di Afghanistan. Namun belakangan ini korban dari pihak sekutu Amerika itu terus berjatuhan dipatahkan oleh perlawanan gerilyawan Taliban.
Shaun Clark menyadari betapa sangat sedihnya keluarga-para serdadu yang ditinggal mati untuk selamanya, bagaimana dia merasakan para keluarga kehilangan orang yang mereka cintai gugur sebagai pahlawan bagi mereka . Untuk itu Clark ingin tetap berusaha mengenang teman-temannya selamanya dengan cara mentattokan nama 233 tentara Inggris tersebut di tubuhnya.Lebih dari 4 jam waktu dihabiskan untuk mentato nama sebanyak itu di sekujur tubuhnya.
Siapapun tidak ingin kehilangan sanak saudara dari upaya peperangan, tidak hanya tentara Inggris yang gugur menginggalkan keluarganya, melainkan pastinya juga para Gerilyawan Talibanpun tidak ingin gugur dan berpisah dengan keluarganya bukan? Lalu kenapa perang? Konflik di Afghanistan lebih mengarah ke pertentangan faksi-faksi yang ada disana. Namun karena Taliban tidak disukai oleh negara-negara barat maka merekapun membantu pemerintah yang berkuasa disana (pemerintahan boneka bentukan Amerika Cs) untuk menghabisi rezim Taliban. Harus diakui ternyata tidaklah mudah mematahkan perlawanan Taliban. Tentara Barat pun sangat banyak yang gugur disana. Mungkin sudah saatnya Amerika dan sekutunya tidak mencampuri urusan negara lain, biarkan mereka berunding dan menyelesaikan sendiri konflik dan pertikaian dengan cara mereka sendiri.
Dikutip dari http://ruanghati.com/2009/11/12/ex-sedadu-rela-tubuhnya-ditatto-223-nama-temannya-yang-gugur-di-medan-perang/
Dikutip dari http://ruanghati.com/2009/11/12/ex-sedadu-rela-tubuhnya-ditatto-223-nama-temannya-yang-gugur-di-medan-perang/
0 komentar:
Posting Komentar